TUGAS LATIHAN 2

 “KERAJINAN INGKA BERBAHAN LIDI”

I KADEK REDITE YASA – 2002071013

 



Kerajinan tradisional berbahan dasar lidi INGKA

sumber : https://maialu.com/kios-srikandi/ingka-makan-per-lusin
 
sumber : https://www.kibrispdr.org/detail-38/gambar-ayaman-daun-kelapa.html

Selain sebagai piring, perkembangan ingka juga banyak kini digunakan sebagai tempat untuk menyajikan makanan atau tapat bahan sesajen dalam upacara agama di Bali.Ingka termasuk sebuah seni atau kerajinan tradisional berbahan dasar lidi yang dianyam sedemikian rupa hingga membentuk piring. Prosesnya pembuatannya sendiri sedikit rumit. Dia membutuhkan kesabaran dari mulai membersihkan lidi, penjemuran, hingga penganyaman.

Ingke Bali adalah jenis kerajinan Bali yang digunakan oleh masyarakat bali sebagai alas makanan (Piring) disaat upacara adat makan bersama. Penggunaan Ingke ini disertai dengan memberikan alas kertas minyak atau bisa juga dengan daun pisang di tempatkan diatas piring/ingke tersebut sebelum ditaruh makanan.



PROSES PEMBUATAN

Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan ingke yaitu:

1. Lidi dari daun kelapa
2. Cutter
3. Lakban putih



CARA PEMBUATAN INGKA

1. Siapkan lidi.
2. Bentuk lingkaran dari lidi sekitar 10-12 cm.
3. Siapkan lidi berjumlah 72 helai lidi.
4. Kemudian bagi 6 kelompok lidi yang masing-masing kelompok berisi 12 helai lidi.
5. Selanjutnya kita masukan 3 kelompok lidi ke lingkaran yang sudah disiapkan.
6. Selesai memasukan 3 kelompok lidi tersebut, Kita masukan lagi tiga kelompok helai lidi yang berisi 12helai tersebut.
7. Selanjutnya kita membagi lagi menjadi 4 kelompok dimana masing-masing kelompok berisi 3 helai lidi (1 kelompok 3 helai lidi).
8. Setelah membagi menjadi 4 kelompok selanjutnya yaitu teknik menganyam.
9. Setelah ke-6 kelompok lidi tersebut selesai dianyam maka selanjutnya kita akan menganyam bagian atas dimana caranya yaitu, dari bawah melewati 2 kelompok lidiselanjutnya melewati 2 kelompok lidi bagia atas lakukan berulang-ulang sampai ujung kelompok lidi pertama yang dianyam, berhenti dikelompok lidi yang ke-4.
10. Selanjutnya yaitu meng-eratkan setiap anyaman agar berbentuk rapi sesuai ukuran yang kita inginkan.
11. Caranya yaitu menarik setiap ujung lidi, agar anyamannya menjadi rapat.
12. Lalu rapikan lidi-lidi yang masih lewat batas dengan gunting atau cutter.
13. Kemudian vernis ingke tersebut lalu jemur.
14. Ingke siap digunakan.



FUNGSI KERAJINAN INGKA

1. Ingka yang dikhususkan untuk tempat banten
2. Ingka yang digunakan sebagai piring



KEUNGGULAN KERAJINAN INGKA

1. Ingka lebih praktis digunakan saat kegiatan makan bersama untuk adat bali
2. Bahan lebih ramah lingkungan karena terbuat dari bahan alam
3. Tidak pecah saat jatuh
4. Ringan mudah dibawa



KEKURANGAN KERAJINAN INGKA

1. Diharuskan menggunakan kertas minyak sebagai tatakan diatas ingka karena ingka terdapat rongga – rongga sehingga nasi akan jatuh bila tidak ditambahkan kertas minyak
2. Semakin menipisnya minat masyarakat untuk menggunakan piring tradisional anyaman ingka


NILAI ESTETIKA

Ingka ini dibuat menggunakan tangan tanpa bantuan mesin, jadi nilai estetika yang terkandung yaitu nilai adat tradisional bali, karena ingka memiliki fungsi sebagai pengganti piring dan tempat banten untuk orang bali. Anyaman yang memiliki bentuk tradisional yang memiliki ciri khas tersendiri.

NILAI JUAL

Untuk harganya sendiri mematok harga Rp 70 ribu per lusin untuk jenis anyaman yang tidak dipernis dan Rp 100 ribu untuk anyaman yang dipernis, baik yang dipesan di Pulau Bali maupun luar Bali.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGALAMAN PKL DI DINAS PARIWISATA KABUPATEN BULELENG (DISPAR)

MENGENAL RGB DAN CMYK